Kolaborasi ITS Indonesia Untuk Memajukan Industri Pariwisata Indonesia
Jakarta, 30 Juni 2021. Sesuai dengan arahan Presiden, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia mengembangkan 5 destinasi wisata super prioritas, yaitu Borobudur, Likupang, Mandalika, Danau Toba, dan Labuan Bajo. Dalam pengembangan tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia mengimplementasikan Intelligent Transport Tourism System yaitu integrasi sarana transportasi cerdas dan pariwisata untuk mewujudkan smart tourism di lima destinasi tersebut.
Dilatarbelakangi oleh hal tersebut, hari ini (30/6) ITS Indonesia melaksanakan webinar dengan mengangkat tema ‘What A Wonderful Indonesia: Integrating Intelligent Transport and Tourism’ yang menghadirkan pembicara dari segi regulator, penyedia jasa, akademisi, serta penikmat wisata untuk membahas pentingnya penerapan Intelligent Transport Tourism System dalam pengembangan ekosistem pariwisata.
Webinar dibuka oleh Presiden ITS Indonesia William P. Sabandar dan dilanjutkan dengan sambutan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno. “Transportasi adalah backbone dari sektor tourism, sehingga kita harus memastikan bahwa transportasi memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan industri tourism di Indonesia. Bukan sekedar transportasi biasa, tetapi transportasi cerdas yang berbasis pada teknologi digital, internet of things dan artificial intelligence,” ungkap William.
“Sesuai dengan Rencana Aksi ITS Indonesia, kami mendorong terwujudnya Intelligent Transport and Tourism System (ITTS). Untuk mengadakannya, kami bekerja sama dengan berbagai mitra serta anggota ITS Indonesia. Nantinya seluruh daerah tujuan wisata dapat terhubungkan dan memanfaatkan platform ITTS tersebut. Dengan demikian pengembangan ekosistem digital ITTS akan memberikan dukungan yang optimal bagi pengembangan sektor pariwisata di Indonesia”, ujar Presiden ITS Indonesia William Sabandar.
Dalam kesempatan tersebut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan bahwa Webinar ‘What A Wonderful Indonesia: Integrating Intelligent Transport and Tourism’ merupakan langkah strategis untuk berbenah di tengah pandemi. “Dalam 2 (dua) dasawarsa terakhir, sektor pariwisata menjadi lokomotif andalan ekonomi Indonesia. Sektor ini akan menjadi sektor yang mengawali kebangkitan ekonomi Indonesia pasca-pandemi. Dalam mewujudkan integrasi yang intelligent kita butuh bantuan ITS Indonesia dan kolaborasi berbagai pihak untuk membangun sistem transportasi yang mengandung 3 (tiga) nilai, yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.” terang Sandiaga dalam sambutannya.
“Untuk mewujudkan smart tourism, kami bekerjasama dengan Grab serta beberapa perusahaan transportasi lain untuk menciptakan carbon calculator agar wisatawan dapat mengukur emisi karbon. Kami berharap implementasi pariwisata berkualitas yang mengikuti tren pariwisata global bisa diimplementasikan juga melalui ITS Indonesia. Kami ingin kolaborasi ini mampu menciptakan measurable dan tangible outcomes dalam 2-3 tahun ke depan” tambah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno.
Webinar ITS Indonesia bertajuk ‘What A Wonderful Indonesia: Integrating Intelligent Transport and Tourism’ diikuti oleh 385 peserta baik melalui zoom dan siaran langsung di youtube dan dihadiri oleh perwakilan dari pelaku swasta, yaitu Grab Indonesia yang sedang menggalakkan pengembangan ekosistem kendaraan bermotor listrik di Indonesia. “Grab Indonesia telah menerapkan ekosistem terbuka kendaraan bermotor listrik di Indonesia. Dengan inisiatif ini, Grab Indonesia telah berkontribusi untuk mengurangi ribuan ton CO2. Untuk membantu pariwisata Indonesia, kami mengaktifkan layanan GrabWheels di Bali Zoo, dan beberapa pusat wisata lainnya sebagai langkah awal kerja sama dengan Pemerintah Bali. Grab Indonesia juga mengembangkan GrabWheels di kota lainnya seperti Banyuwangi, Makassar, Yogyakarta, dan Solo,” papar Neneng Goenadi, Managing Country Director Grab Indonesia.
Dari sisi akademisi, Peneliti Pustran Universitas Andalas yang juga merangkap sebagai Department Head of Research ITS Indonesia Yossyafra menyampaikan bahwa pengembangan transportasi sangat penting untuk menunjang pariwisata Indonesia. “Kunci industri pariwisata yang sukses adalah infrastruktur seperti jalan, pedestrian walk, bandara, transportasi perkotaan, parkir, serta akses lokasi. Pada era internet, 88% wisatawan sangat bergantung pada informasi yang didapatkan melalui jejaring dunia maya yang dikenal dengan ‘Free Independent Tourist’, dimana wisatawan lebih mandiri dalam hal mengatur perjalanan wisata. Penerapan ITS dapat menunjang pengembangan aplikasi yang dapat memberikan informasi secara real time tentang pembayaran dan integrasi antar moda transportasi,” ungkap Yossyafra.
Dalam kaitannya dengan tourism, Chief Financial Officer JD.ID Sandy Permana mengungkapkan hal senada. JD.ID selama ini menyediakan produk seperti pemesanan tiket pesawat, tur, kereta api, dan hotel untuk menunjang aktivitas sektor pariwisata. “JD.ID sudah bermitra dengan berbagai partner, seperti Traveloka, Kawisata, dan perusahaan e-commerce lainnya. Kehadiran platform e-commerce bisa menunjang pariwisata melalui identifikasi dan targeting pelanggan. Kolaborasi dengan stakeholder lain, salah satunya ITS Indonesia, dapat mendukung pengembangan melalui smart technology. Seperti contoh yang juga sedang JD.ID kembangkan di sektor logistik yaitu pengembangan JDrone dan autonomous delivery vehicles”
Sebagai penutup sesi webinar, Kadek Arini sebagai penikmat wisata yang juga menjadi travel influencer menyampaikan bahwa dari 5 (lima) destinasi wisata prioritas, baginya Labuan Bajo merupakan paling berkesan baginya dan berpotensi untuk go international. “Untuk mempermudah turis khususnya mancanegara, selain informasi tentang daerah pariwisata juga diperlukan penyediaan fasilitasi shuttle bus dari bandara ke pusat kota Labuan Bajo dan juga pelabuhan.Harapannya destinasi wisata yang terintegrasi di Indonesia nantinya dapat bersaing di kancah internasional,” imbuh Kadek.
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan beragam kebudayaan, menjadikan Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar dan menjadi menjadi sumber penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia. Menghadapi pandemi COVID-19, sektor pariwisata menjadi salah satu fokus Pemerintah untuk membenahi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif serta elemen-elemen penunjang, salah satunya transportasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan adanya sinergi berbagai pihak yaitu Pemerintah dan pelaku swasta dalam penyusunan strategi promosi destinasi wisata, pengembangan transportasi berintegrasi dan pembangunan fasilitas yang mendukung aksesibilitas bagi para pengunjung, baik dalam negeri maupun mancanegara.
***
Department Head of Communication
Ghassani Herstanti
Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
ITS Indonesia
Department Head of Communication di info@its-indonesia.id | Instagram: @itsindonesia.id