What is ITS? Technology Transforming Urban Mobility
Sistem Transportasi Cerdas (Intelligent Transportation System)
Sumber: PT Jasa Marga (Persero)
Sistem transportasi cerdas (Intelligent Transportation System atau ITS) adalah kumpulan dari berbagai solusi inovatif yang menggabungkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pada sistem transportasi. Dengan mengintegrasikan teknologi pada manajemen dan operasi sistem transportasi, ITS memungkinkan pengelolaan lalu lintas yang lebih efisien dan meningkatkan kelancaran arus lalu lintas, yang berdampak langsung pada pengurangan emisi kendaraan di wilayah perkotaan. Terlebih lagi, perkembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang kian pesat beberapa waktu belakangan ini membuka peluang besar untuk memungkinkan penyediaan analisis data dalam waktu nyata (real time), pemodelan prediktif, kontrol lalu lintas adaptif, serta implementasi infrastruktur cerdas lainnya, sehingga makin memperkuat peran ITS dalam mewujudkan sistem mobilitas perkotaan yang lebih efisien, selamat, dan berkelanjutan (Rodrigue et al., 2016).
Di Indonesia, beberapa kota sudah mulai mengadopsi sistem transportasi cerdas untuk mengatur lalu lintas, terutama di persimpangan bersinyal, seperti di Jakarta dan Surabaya. Penerapan sistem ini yang paling umum adalah penggunaan APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) yang mampu menyesuaikan waktu siklus secara otomatis sesuai dengan kondisi arus lalu lintas di setiap lengan persimpangan. Selain itu, beberapa kota juga telah mengimplementasikan Adaptive Traffic Control System (ATCS) dengan memasang kamera di titik-titik jalan tertentu untuk memantau kondisi lalu lintas, sehingga durasi sinyal APILL dapat disesuaikan secara otomatis dengan bantuan kecerdasan buatan.
Penggunaan sensor, analitik data, dan sistem kontrol lalu lintas adaptif memungkinkan optimalisasi arus kendaraan, yang pada akhirnya dapat mengurangi potensi kemacetan (Rodrigue et al., 2016). Hal ini sangat relevan dengan masalah kemacetan yang semakin parah di kota-kota di Indonesia, yang diperkirakan menyebabkan kerugian ekonomi hampir mencapai USD 4 miliar atau sekitar Rp 56 triliun (The World Bank, 2019). Tidak hanya memperbaiki alur lalu lintas di perkotaan, ITS tetapi juga membantu mengurangi emisi karbon dengan meminimalkan jumlah kendaraan yang berhenti atau berada dalam posisi idle di persimpangan bersinyal.
Sumber: Adismara Putri Pradiri, Unsplash.com
Sistem transportasi cerdas dapat diimplementasikan lebih luas lagi dalam sistem transportasi di negeri ini. Salah satu contoh lainnya adalah penerapan transaksi tol non tunai nirsentuh atau yang lebih dikenal dengan istilah Multi-Lane Free Flow (MLFF). Berdasarkan data Roatex MLFF Feasibility study tahun 2020, kerugian akibat antrian di gerbang tol diperkirakan mencapai USD 300 Juta atau sebesar Rp 4,4 Triliun per tahun. Dengan demikian, tentu perlu adanya solusi untuk permasalahan tersebut. Penerapan MLFF merupakan wujud inovasi dan transformasi digital pada jalan tol dengan konsep intelligent toll road system (ITRS) yang berlandaskan pada Teknologi Toll Road 4.0. Hadirnya sistem transaksi nirsentuh diharapkan mampu mengurangi potensi terjadinya penumpukan antrian pada pintu gerbang tol dimana lokasi tersebut rentan menimbulkan kendaraan tertahan untuk masuk ke jalan tol akibat aktivitas kendaraan di depannya mengalami masalah atau kehabisan saldo saat akan melakukan transaksi pembayaran. Saat ini baru ada tujuh ruas tol yang mengakomodasi sistem transaksi nirsentuh MLFF ini, diantaranya Tol Bali Mandara, Tol Balikpapan-Samarinda, Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi), Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Tol Soedijatmo, Tol Dalam Kota Jakarta, dan JORR 1.
Dalam proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara/IKN, sistem transportasi cerdas juga sudah diterapkan. Sebagai contohnya adalah implementasi Autonomous Rapid Transit (ART), yaitu sebuah rangkaian kendaraan berfungsi layaknya kereta tanpa rel. Karena tidak perlu menggunakan rel, moda transportasi ini bisa menggunakan ruas jalan yang juga dilewati oleh moda transportasi lainnya, seperti motor atau mobil penumpang dan tidak perlu membangun infrastruktur tambahan berupa jalan rel. Tentu hal ini dapat menghemat biaya pengadaan suatu sistem transportasi berkelanjutan, apalagi ART ini termasuk moda transportasi yang ramah lingkungan karena menggunakan energi listrik.
Lebih jauh lagi, ITS juga mendukung pengembangan kendaraan otonom yang dapat berinteraksi dengan infrastruktur jalan dan kendaraan lainnya melalui teknologi Vehicle-to-Everything (V2X). Sistem ini memanfaatkan komunikasi real-time untuk membuat transportasi lebih responsif, aman, dan efisien, dengan memungkinkan semua elemen dalam sistem berbagi informasi dan berkoordinasi untuk menghindari kecelakaan, mengurangi kemacetan, dan meningkatkan pengalaman berkendara. Dengan kemajuan ini, ITS berkomitmen untuk menciptakan lingkungan transportasi yang lebih cerdas dan terintegrasi, yang pada akhirnya akan memajukan kualitas hidup dan mobilitas di Indonesia.
Sumber: Antara.com
Lebih dekat dengan ITS Indonesia
Semakin berkembangnya teknologi, maka inovasi dan implementasinya dalam bidang transportasi juga menjadi hal yang sangat menarik bagi para akademisi, pelaku industri, dan juga praktisi di negeri ini. ITS Indonesia hadir menjadi wadah bagi para stakeholder dan penggiat dalam industri transportasi, dan berkomitmen untuk akan selalu menjadi yang terdepan dalam membahas perkembangan sistem transportasi cerdas (Intelligent Transportation System) di Indonesia serta implementasinya.
ITS Indonesia merupakan anggota dari ITS Asia Pasifik bersama dengan anggota lainnya yakni ITSAustralia, China, Hong Kong, Jepang, Korea, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Taiwan, dan Thailand.
Sebagai organisasi yang berfokus pada perkembangan sistem transportasi cerdas di Indonesia, ITS Indonesia senantiasa bekerja sama dengan pelaku industri transportasi dan anggota masyarakat yang tergabung dalam jaringan kami. Kolaborasi antara akademisi dan praktisi ini diharapkan dapat mendorong penerapan sistem transportasi cerdas secara lebih luas di tanah air. Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin, dalam ITS Asia Pacific Forum 2024 di Jakarta, menyampaikan bahwa upaya pemerintah dalam mengintegrasikan sistem transportasi cerdas ke dalam infrastruktur modern bertujuan untuk memperkuat ekonomi dan meningkatkan daya saing, sambil tetap memperhatikan aspek lingkungan melalui target nol emisi karbon. Harapannya, penerapan sistem ini akan mempercepat pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
ITS Indonesia memiliki dorongan dalam memberikan masukan dalam mewujudkan penerapan sistem transportasi cerdas di negeri yang terdiri lebih dari 270 juta jiwa saat ini. Beberapa peran tersebut diantaranya:
- Konsultasi Kebijakan: Memberikan masukan dan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah dan instansi terkait mengenai pengembangan dan implementasi sistem transportasi cerdas.
- Memfasilitasi Penelitian: Mendukung dan memfasilitasi penelitian di bidang transportasi cerdas, bekerja sama dengan akademisi dan institusi penelitian untuk menghasilkan inovasi yang relevan.
- Pengembangan dan Pelatihan: Menyediakan program pelatihan dan pengembangan kapasitas bagi para profesional, akademisi, dan pelaku industri di bidang transportasi cerdas.
- Penyediaan Platform Big Data dan Sistem Informasi: Mengembangkan dan menyediakan platform yang memungkinkan pengumpulan, pengolahan, dan analisis data besar serta sistem informasi terkait transportasi cerdas.
- Memfasilitasi dan Mendukung Pengembangan Standar: Bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan dan mendukung penerapan standar nasional dan internasional di bidang transportasi cerdas.
- Promosi Kolaborasi dan Pasar: Mendorong kolaborasi di antara pelaku industri, pemerintah, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya serta mempromosikan pengembangan pasar untuk teknologi dan solusi transportasi cerdas.
Ditulis oleh: Mikhael Stefanus Filemon Simatupang
Referensi:
ITS-AP. (2024). ITS Asia-Pacific Forum, Memorandum of Understanding Signers. Retrieved from https://its-ap.org/about-its-asia-pacific
Pamudi, P., & Suryani, E. (2018). Penerapan Sistem Dinamik dalam Intelligent Transport Systems (ITS) untuk Meningkatkan Efektifitas, Efisiensi, dan Safety (Studi Kasus Dinas Perhubungan Kota Surabaya). An International Journal on Information and Communication Technology, 3(1), 19-25. https://doi.org/10.25139/inform.v3i1.570
Rodrigue, J.-P., Comtois, C., & Slack, B. (2016). The Geography of Transport Systems. Routledge. https://doi.org/10.4324/9781315618159
Setwapres, Kementerian Sekretariat Negara. (2024). Artikel: Buka ITS Asia Pasifik Forum 2024, Wapres Tegaskan Transportasi Cerdas Menjadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045. Retrieved from https://www.setneg.go.id
Syahbandar, William P. (2024). ITS Indonesia - President’s Greetings. Retrieved from https://its-indonesia.org/about-us
BPJT. Teknologi MLFF: Bayar Tol Tanpa Henti Hanya Menggunakan Aplikasi Cantas di Smartphone. Retrieved from https://bpjt.pu.go.id/berita/teknologi-mlff-bayar-tol-tanpa-henti-hanya-menggunakan-aplikasi-cantas-di-smartphone
PresidenRI.go.id. Keterangan Pers Setelah Peninjauan Autonomous Rail Rapid Transit (ART) dan Training Center PSSI. Retrieved from https://www.presidenri.go.id/transkrip/keterangan-pers-setelah-peninjauan-autonomous-rail-rapid-transit-art-dan-training-center-pssi/