ITS Indonesia Menggelar Webinar Bertemakan Building Digital Ecosystem in Transportation Industry
Jakarta, 25 Januari 2021. Dilatarbelakangi oleh kebutuhan masyarakat untuk melampaui mobilitas fisik seiring dengan penerapan protokol kesehatan dan pola hidup ‘new normal’ yang diakibatkan oleh adanya Pandemi COVID-19, hari ini ITS Indonesia melaksanakan webinar dengan mengangkat tema ‘Building Digital Ecosystem in Transportation Industry’. Dalam webinar tersebut membahas terkait kombinasi antara layanan transportasi yang dilakukan secara fisik dan layanan secara digital yang merupakan kunci pembangunan ekosistem digital untuk dunia transportasi, sehingga pengalaman menggunakan transportasi publik menjadi sebuah pengalaman yang menyeluruh bagi penumpang. Bentuk transaksi yang dimaksud tidak sebatas pada proses belanja, namun juga penggunaan transportasi umum hingga ke ranah logistik atau pengiriman barang.
Webinar dibuka oleh Presiden ITS Indonesia William P. Sabandar dan dilanjutkan dengan sambutan dari Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia/Kepala Badan Riset dan Inovasi Indonesia Bambang Brodjonegoro serta Hammam Riza selaku Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. “Webinar ini merupakan pembukaan dari rangkaian webinar yang akan diadakan oleh ITS Indonesia setiap bulannya. Kami berkomitmen untuk menjadikan ITS Indonesia sebagai platform untuk perkembangan smart mobility dan ekosistem transportasi digital yang mendukung perkembangan dan pemulihan ekonomi, mobilitas yang adil serta keberlanjutan lingkungan“ ujar Presiden ITS Indonesia William P. Sabandar.
“ITS Indonesia periode 2020 – 2023 memiliki program kerja yang terdiri dari Transformasi Digital untuk Pengembangan Transportasi, Sistem Transportasi Urban Terintegrasi, Tranportasi Listrik, Smart Driving & Logistik dan Keselamatan & Mobilitas Sehat,” tambah William.
Dalam kesempatan tersebut Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia/Kepala Badan Riset dan Inovasi Indonesia, Bambang Brodjonegoro menyatakan dukungannya terhadap ITS Indonesia dan menambahkan perlunya melakukan perubahan pada sistem ekonomi yang berfokus kepada inovasi. Hal tersebut untuk mendukung Visi Indonesia dalam merubah masyarakat Indonesia dari masyarakat middle-income menjadi masyarakat high-income pada tahun 2045.
“Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia akan mendukung ITS Indonesia untuk dapat berhasil menciptakan ekosistem digital ini agar masyarakat tidak kembali ke sistem transportasi tradisional,” jelas Bambang Brodjonegoro, Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia/Kepala Badan Riset dan Inovasi Indonesia. “Kami juga akan mendukung perkembangan ekosistem transportasi digital, mulai dari pembentukan kendaraan listrik, hingga penyediaan charging station. Dengan adanya sistem ini, akan tercipta 2 kondisi yaitu cashless dan humanless. Cashless karena terciptanya kenyamanan dalam hal sistem pembayaran menggunakan intelligent system, humanless dari perkembangan autonomous vehicle yang diperkirakan dapat mengurangi kecelakaan transportasi akibat human error,” tambah Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia/Kepala Badan Riset dan Inovasi Indonesia.
Sambutan kedua diberikan oleh Hammam Riza selaku Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dimana menjelaskan terkait komponen yang diperlukan dalam transformasi digital, “Dalam membangun ekosistem inovasi dalam Intelligent Transportation System diperlukan empat komponen penting yaitu cloud computing, IoT & Robotic, artificial intelligence, serta Big Data & Analytic.” Hammam Riza juga menambahkan bahwa “Untuk mengoptimalkan sistem ini, diperlukan kerjasama dengan pemerintah, pengguna, serta masyarakat. Implementasi nantinya juga harus dapat diaplikasikan pada semua kondisi agar menyeluruh dan selaras,” terang Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Dengan mengusung tagline Transforming the nation through smarter mobility, ITS Indonesia terus mendorong penelitian dan inovasi di sektor transportasi baik dalam aspek teknologi, pengetahuan dan kebijakan dalam upaya transformasi digital dalam pengembangan transportasi. Dalam webinar ‘Building Digital Ecosystem in Transportation Industry’ ITS Indonesia juga menghadirkan pembicara dengan latar belakang pelaku usaha di bidang transportasi dan pelaku industri aplikasi digital yaitu Strategic Partnerships Google Maps Isabella Wibowo, CMO LinkAja Edward Kilian dan Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhammad Kamaluddin. Webinar tersebut, disaksikan oleh 477 partisipan baik melalui zoom dan siaran langsung di youtube.
Strategic Partnerships Google Maps Isabella Wibowo dalam webinar ‘Building Digital Ecosystem in Transportation Industry’ menjelaskan terkait produk dan layanan Google Maps dalam menunjang ekosistem digital. “Tujuan dari Google Maps adalah menunjang mobilitas, memberikan dampak ekonomi, keamanan, aksesibilitas dan transparansi serta bertanggung jawab terhadap lingkungan. Dalam pengembangannya Google Maps juga bekerja dengan para pengguna untuk menginformasikan data mengenai suatu lokasi. Para pengguna berkontribusi terhadap tingkat keakuratan data. Ini yang disebut dengan local guides. User juga dapat memberikan informasi mengenai tempat yang ramah disabilitas,” jelas Isabella Wibowo.
Sebagai salah satu pelaku industri di ekosistem digital, CMO LinkAja Edward Kilian menjelaskan terkait peranan LinkAja aplikasi pembayaran digital, “Digitalisasi ekosistem mengubah metode pembayaran cash menjadi cashless yang lebih mudah, nyaman, serta berkelanjutan. Hal tersebut mendorong akselerasi transformasi perilaku masyarakat untuk menggunakan sistem pembayaran cashless. LinkAja telah bekerjasama ke beberapa pihak, dengan begitu pengguna dapat menggunakan LinkAja untuk membayar tidak hanya bidang transportasi tetapi juga e-commerce, pembayaran bill dan pengembangan Syariah LinkAja untuk mendoptimalkan islamic transaction”.
Sebagai penutup presentasi dari pembicara Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhammad Kamaluddin dengan penjelasan mengenai JakLingko sebagai platform untuk ekosistem digital khususnya di DKI Jakarta. Kamaluddin menjelaskan bahwa “Dengan adanya sentralisasi data menggunakan Big Data, Pemerintah juga dapat memiliki analisis dari mobilitas masyarakat dan meningkatkan efektifitas dari pengguna. JakLingko juga akan membuat sistem integrasi tarif. Pengguna akan mendapatkan diskon, membayar dengan lebih murah dan akan didukung oleh pemerintah daerah dan pusat. JakLingko juga akan menganalisis penumpang, sehingga aplikasi dapat lebih dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan tiap pengguna dan diharapkan JakLingko dapat menjadi backbone dari integrated mobile payment application”.
Dengan pengembangan media berbentuk aplikasi digital dan terciptanya ekosistem digital tersebut diharapkan dapat mendukung pengintegrasian transportasi publik yang berbanding lurus dengan peningkatan ridership pengguna transportasi publik di perkotaan. Dengan data mobilitas yang terekam sebagai Big Data juga diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap regenerasi wilayah.
***
Department Head of Communication
Ghassani Herstanti
Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
ITS Indonesia
Department Head of Communication di info@its-indonesia.id; Instagram: @itsindonesia.id