Sinergi Pengembangan Sistem Jalan Tol Cerdas di Indonesia
Jakarta, 29 Juli 2021. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, mencakup 34 provinsi dan luas wilayah total yang mencapai lebih dari 5 juta km2. Selain itu, Indonesia juga memiliki jumlah penduduk yang besar, yakni 270,20 juta jiwa. Kedua hal tersebut ditambah dengan situasi geografis Indonesia membuat aksesibilitas menjadi aspek kunci dalam menciptakan inklusivitas bagi seluruh warga negara Indonesia. Pembangunan infrastruktur yang mumpuni, khususnya jalan tol, menjadi salah satu jawaban utama dalam mewujudkan aksesibilitas bagi seluruh warga negara dengan menghubungkan berbagai kawasan produktif.
Dilatarbelakangi oleh hal tersebut, ITS Indonesia pada hari ini (29/7) melaksanakan webinar dengan mengangkat tema ‘Promoting Intelligent Toll Road System in Indonesia’ yang menghadirkan pembicara dari sisi regulator, pelaku pasar, dan penyedia teknologi untuk mengupas tuntas terkait pentingnya penerapan Intelligent Toll Road System dalam pembangunan ekosistem jalan tol dalam rangka mewujudkan aksesibilitas dan perekonomian yang inklusif.
Webinar dibuka oleh sambutan dari Menteri Perumahan Rakyat dan Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Basuki Hadimuljono dan dilanjutkan oleh sambutan dari Presiden ITS Indonesia William P. Sabandar.
Dalam sambutannya, Menteri Perumahan Rakyat dan Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Basuki Hadimuljono, menjelaskan terkait dengan visi serta target dari Kementerian PUPR terkait dengan implementasi teknologi baru dalam manajemen jalan tol. “Tantangan manajemen lalu lintas jalan tol yang muncul seiring dengan perkembangan ekspansi jalan tol di Indonesia. Dengan lebih dari Rp 1,3 Miliar transaksi sepanjang tahun 2020, dibutuhkan teknologi baru yang dapat mendukung operasional lalu lintas jalan tol agar semakin efisien. Selain itu, implementasi intelligent toll road system juga dapat diimplementasikan dalam tata kelola lalu lintas untuk mencapai target zero fatality kedepannya" ujar Basuki dalam kesempatan tersebut.
Basuki juga menekankan visi dan komitmen pemerintah terutama Kementerian PUPR dalam pengimplimentasian teknologi Intelligent Toll Road System (ITS) di masa yang akan datang. “Intelligent Toll Road System atau Toll Road 4.0 akan menjadi fitur pengoperasian jalan tol di masa yang akan datang dengan diawali dengan sistem transaksi nirsentuh dan teknologi pemantauan kendaraan berat di masa mendatang. Inovasi-inovasi baru juga diharapkan untuk dapat terus dilahirkan tentu saja dengan dukungan dari ITS Indonesia” tambah Menteri Perumahan Rakyat dan Pekerjaan Umum Republik Indonesia dalam sambutannya.
Acara webinar juga dilanjutkan dengan sambutan dari Presiden ITS Indonesia, William Sabandar. “Kehadiran dari jalan tol dapat menyambungkan publik dengan area-area produktif, seperti area industri, wisata, bandara, dan pelabuhan. Sebagai dampak langsung dari konektivitas tersebut kita dapat melihat penurunan biaya logistik yang diharapkan dapat meningkatkan perkembangan daerah-daerah di Indonesia baik secara ekonomi serta pembangunan. Maka dari itu, Pemerintah Indonesia mendorong perkembangan jalan tol di berbagai wilayah di Indonesia yang akan menambah total panjang jalan tol menjadi 2,764 kilometer pada akhir tahun 2021”
Dalam pidatonya, William juga menegaskan kembali komitmen ITS Indonesia dalam mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas serta inovasi infrastruktur jalan tol di Indonesia. Selain itu, Presiden ITS Indonesia juga menyebutkan beberapa teknologi baru yang akan diimplementasikan pada jalan tol Indonesia dalam waktu dekat seperti Multi Lane Free Flow/ MLFF yang merupakan sistem pembayaran nirkontak serta Weigh in Motion/ WIM yang berguna untuk meringankan potensi kerusakan jalan serta kecelakaan yang disebabkan oleh kendaraan over dimension over load (kendaraan muatan berlebih).
“Selain membangun infrastruktur jalan tol, pemerintah juga terus mengembangkan inovasi-inovasi baru untuk meningkatkan kualitas infrastruktur yang sudah ada. Dalam hal ini ITS memainkan peran penting dalam memberikan cara-cara baru untuk modernisasi infrastruktur jalan tol. Melalui webinar ini, kami berharap dapat menjadi medium dimana pihak regulator dan pegiat industri dapat bertemu untuk saling berbagi ilmu yang akan membantu pengembangan infrastruktur jalan tol dimasa yang akan datang” tambah William dalam sambutannya.
Dengan mengusung tema ‘Promoting Intelligent Toll Road System in Indonesia’ ITS Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung pengimplementasian Intelligent Toll Road System di Indonesia dengan memberikan edukasi kepada publik terkait manfaat serta informasi terkait dengan hal tersebut. Dalam webinar ini, ITS Indonesia juga menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang seperti Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, Direktur Operasional PT Jasa Marga (Persero) Tbk Fitria Wiyanti, Chief Business Development PT Roatex Indonesia Toll Road System Emil Iskandar, dan CEO NTS International Alexander Bondarenko. Webinar tersebut, dapat disaksikan baik melalui zoom dan siaran langsung via youtube.
Dalam paparannya, Danang Parikesit selaku Kepala Badan Pengatur Jalan Tol menjelaskan beberapa tantangan yang harus dihadapi untuk menerapkan Intelligent Toll Road System di Indonesia. “Tantangan utama dalam mengimplementasikan teknologi baru dalam manajemen jalan tol adalah bagaimana teknologi-teknologi tersebut dapat diintegrasikan antara satu sama lain. bagaimana berinteraksi antara road, rail, airport, port untuk sistem pengoperasiannya” ucap Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit “Selain itu, bagaimana jalan-jalan kita dilengkapi dengan infrastruktur untuk mendukung hadirnya teknologi kendaraan baru seperti kendaraan listrik maupun autonomous vehicle” tambah Danang Parikesit yang menjelaskan terkait dengan perlunya kesiapan infrastruktur jalan tol di Indonesia untuk dapat mendukung kehadiran teknologi transportasi di masa yang akan datang.
Sejalan dengan paparan dari Danang Parikesit yang menekankan kepada pentingnya integrasi ekosistem pengelolaan lalu lintas jalan tol, Direktur Operasional PT Jasa Marga (Persero) Tbk Fitri Wiyanti menjelaskan lebih jauh terkait dengan sistem-sistem ITS (Intelligent Toll Road System) yang sudah diimplementasikan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk seperti ATMS (Advanced Traffic Management System), WIM (Weight in Motion), ETC (Electronic Toll Collection), dan lainnya. “Dalam upaya mencapai target pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), PT Jasa Marga (Persero) Tbk berkolaborasi dengan the International Road Assessment Program (iRAP) untuk melakukan program penilaian beberapa ruas jalan tol milik PT Jasa Marga (Persero) Tbk” tambah Fitri Wiyanti.
Paparan selanjutnya disampaikan oleh Emil Iskandar selaku Chief Business Development PT Roatex Indonesia Toll Road System. Dalam paparannya, Emil menceritakan terkait dengan latar belakang pengembangan sistem MLFF atau Multi Lane Free Flow di Indonesia. “Berdasarkan data dari world bank Indonesia kehilangan sekitar 4 triliun rupiah setiap tahunnya karena kemacetan dan hambatan pada gerbang-gerbang tol. Atas dasar itu, kami mengembangkan sistem baru untuk mengurangi kemacetan atau hambatan di gerbang tol. Setelah melakukan studi, dapat dikatakan bahwa sistem MLFF paling memungkinkan untuk diterapkan di Indonesia dengan harapan untuk mencegah kemacetan di gerbang tol dan meminimalisir kerugian”. Selain itu Emil juga menekankan terkait pentingnya sosialisasi untuk mempersiapkan masyarakat terkait perubahan dalam rangka mengimplementasikan sistem MLFF.
Sebagai penutup, CEO NTS International Alexander Bondarenko memberikan pemaparan terkait pentingnya sistem pencegahan ODOL atau Over Dimension and Overloading. “Permasalahan yang ada terkait dengan ODOL dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur serta dalam beberapa kasus dapat merenggut nyawa. NTS telah sukses mengimplementasikan manajemen ODOL dengan bekerjasama dengan pemerintah Rusia untuk mengurangi angka ODOL dengan menetapkan beberapa mekanisme sanksi bagi para pengguna yang melanggar” tegas Alexander. Dalam kesempatan yang sama Alexander juga menegaskan pentingnya pengintegrasian beberapa teknologi dan tidak hanya bergantung kepada denda untuk mengurangi angka Over Dimension and Overloading di jalan.
Indonesia merupakan negara dengan situasi geografis yang luas dan sangat beragam. Maka dari itu, aksesibilitas memainkan peran yang sangat penting dalam pengembangan wilayah-wilayah di Indonesia. Kehadiran Intelligent Toll Road System diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas bagi seluruh warga negara Indonesia, serta mendukung perkembangan wilayah dengan menghubungkan kawasan-kawasan produktif yang ada di Indonesia.
***
Department Head of Communication
Ghassani Herstanti
Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
ITS Indonesia
Department Head of Communication di info@its-indonesia.id; Instagram: @itsindonesia.id